Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa, IST AKPRIND Hadirkan Sesi Kuliah Umum Bersama Praktisi

0
593

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68% pada tahun 2022 atau meningkat 11,65% dibandingkan pada tahun 2019. Meski terjadi peningkatan signifikan, hal ini masih tetap mengkhawatirkan sebab Indonesia masih kalah dibanding dengan Malaysia dan Singapura yang memiliki indeks literasi keuangan di angka 95% dan 85%. Untuk itu, pemerintah melalui OJK melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat luas, antara lain melalui Bulan Inklusi Keluarga (BIK). Rangkaian kegiatannya termasuk kampanye dan publikasi program literasi dan inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen.

Menyadari pentingnya literasi keuangan bagi kalangan mahasiswa khususnya, Program Studi Bisnis Digital Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta menyelenggarakan sesi kuliah umum dengan tema Have Fun Today, Have Fun(d) Tomorrow “Generasi Z Cerdas Literasi Digital.” Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kampus 1 IST AKPRIND, Selasa (13/12). Lebih dari 250 partisipan yang terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan di IST AKPRIND, siswa-siswi SMKN 2 Magelang, serta mahasiswa maupun dosen dari Universitas Bengkulu, Universitas Teknologi Sumbawa, dan Universitas Atma Jaya mengikuti kegiatan ini baik secara luring dan daring. 

Pemateri yang hadir pada sesi kuliah umum ini merupakan Wealth Management Advisory OCBC NISP Jawa Tengah dan DIY Adi Alim Santoso. Pada sesi ini Adi memaparkan materi terkait dengan literasi keuangan secara luas, financial planning/ perencanaan keuangan, investasi, berbagai instrumen investasi, serta faktor risiko yang akan dihadapi ketika menyusun perencanaan keuangan. 

“Literasi keuangan memang menjadi concern pada era ini, terutama bagi Generasi Z yang sekarang memang hidupnya tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Banyak yang bilang goalsnya adalah financial freedom atau kebebasan keuangan. Padahal untuk mencapai financial freedom, kita harus melalui beberapa tahapan dulu yakni financial basic, financial safety, dan financial growth. Kemampuan financial planning  ini amat penting untuk dikuasai setiap individu. Melakukan financial planning  juga tidak bisa sembarangan, harus mempertimbagkan risiko inflasi, risiko pasar, dan risiko individu yang akan timbul. Yang tak kalah menarik selain financial planning, adalah investasi. Investasi sendiri kalau di keuangan itu ada di posisi terakhir, jadi jangan greedy  istilahnya, apalagi kalau kebutuhan belum terpenuhi tapi sudah menggebu-gebu untuk berinvestasi,” papar Adi pada sesi kuliah umum.

Pada sesi kuliah umum ini juga diselenggarakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Jurusan Informatika dengan SMK N 2 Magelang serta Prodi Bisnis Digital dengan SMK N 2 Magelang. Kuliah umum ini turut dihadiri Rektor IST AKPRIND Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Sistem Informasi Catur Iswahyudi, S.Kom., S.E., M.Cs., MTA., tim dari OCBC NISP DIY, Dekan FTIB Dr. Ir. Amir Hamzah, M.T., Ketua Jurusan Bisnis Digital Maria Regina Nansi, S.Si., MBA, Pj. Ketua Jurusan Informatika Erfanti Fatkhiyah, S.Si., M.Cs., serta jajaran dosen jurusan Bisnis Digital, Informatika, dan beberapa jurusan lain. (humas)