Tim PKM IST AKPRIND Wujudkan Produktivitas Masyarakat Tuksono Menuju Green Economy

0
235

Pemberdayaan masyarakat desa masih menjadi program dari pemerintah yang mendapat perhatian khusus, karena dengan program ini peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Dalam perlaksanaannya, pemerintah bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait, baik dari institusi pemerintahan maupun swasta. Perguruan Tinggi (PT) menjadi salah satu mitra untuk meningktakan SDM dan kesejahteraan masyarakat melalui hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta (IST AKPRIND) selalu mendorong setiap dosen untuk meraih pendanaan hibah dari Kemdikbudristek. Salah satu Tim PKM yang pada tahun 2022 ini lolos mendapatkan hibah tersebut diketuai oleh Paramita Dwi Sukmawati, S.T., M.Eng., dengan anggota Dewi Wahyuningtyas, S.T., M.Eng., dan Yuli Purwanto, S.T., M.Eng., yang bekerja sama dengan Kelompok Informasi Masyarakat Nyi Ageng Serang (KIM NAS) Kalurahan Tuksono, Kulon Progo.

Kalurahan Tuksono dipilih karena di kalurahan ini, daun jati kering di musim kemarau menjadi masalah bagi warga. Seiring dengan menurunnya jumlah pembuat gula jawa maka sampah daun jati kering ini tidak termanfaatkan, sebab biasanya digunakan sebagai bahan bakar dalam proses pembuatannya. Selain itu, warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan peternak ini mengeluhkan kelangkaan pakan ternak di musim kemarau, karena rumput gajah sulit tumbuh di daerah tersebut.

Untuk itulah Tim PKM IST AKPRIND hadir memberikan solusi sehingga permasalahan utama yang dihadapai masyarakat dapat terselesaikan. Daun jati kering sangat bagus bila dijadikan menjadi pupuk kompos dan media tanam, sehingga para petani tidak akan kesulitan pupuk yang kian lama harganya semakin naik. Serta mengolah rumput gajah menjadi silase yang bisa dimanfaatkan pada musim kemarau. Proses pembuatan pupuk kompos dan silase didukung dengan dirancang bangun 2 alat teknologi tepat guna yaitu alat pencacah rumput dan alat penghancur kotoran ternak sekaligus bisa dipakai alat pencampur pupuk kompos dan atau media tanam.

Sebelum pelaksanaan hibah, Tim PKM IST AKPRIND melakukan sosialisasi program dan untuk menambah wawasan tentang pembuatan pupuk kompos dan silase rumput gajah, Tim PKM IST AKPRIND mengadakan Focused Group Discussion (FGD) dengan mengundang narasumber yang ahli di bidang ini.

Selain menangani masalah limbah daun jati kering dan pakan ternak di musim kemarau, kegiatan ini juga bertujuan dari Tuksono muncul usaha mikro baru berupa penghasil pupuk kompos dan media tanam dari limbah daun jati kering, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. Zazin selaku Ketua KIM NAS mengucapkan terima kasih kepada IST AKPRIND Yogyakarta yang telah membagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi masyarakat di sekitar. (humas)