IST AKPRIND Serahkan Alat Pencacah Daun Jati

0
726

IST AKPRIND Yogyakarta sebagai perguruan Tinggi harus siap hadir ditengah-tengah masyarakat untuk melihat permasalahan serta berupaya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Sebagai perguruan di bidang sains dan teknologi yang selalu memunculkan inovasi-inovasi baru, karya-karya nyata dosen dan mahasiswa selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Seperti halnya alat tepat guna karya dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin IST AKPRIND Yogyakarta. Kehadirannya selalu dinanti oleh kelompok masyarakat produktif di berbagai daerah.

Satu diantaranya adalah Alat Pencacah Daun Jati yang diserahkan kepada Kelompok Informasi Masyarakat Nyi Ageng Serang (KIM NAS) yang berada di Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Alat Pencacah Daun Jati merupaka alat tepat guna yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Tuksono dalam mempuat media tanam serta pupuk organik dengan memanfaatkan limbah daun jati yang banyak terdapat diwilayah tersebut. Serah terima Alat Pencacah Daun Jati dilaksanakan Senin (24/5) di Sekretariat KIM NAS, Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo, Kulon Progo. Alat Pencacah Daun Jati diserahkan oleh Kepala Program Studi D3 Teknologi Mesin, I Gde Badrawada, S.T., M.Eng., kepada Ketua KIM NAS Community, Zain Sulaiman, serta disaksikan oleh Panewu Sentolo, serta Lurah Tuksono. Pada Kesempatan tersebut hadir pula Ketua Jurusan Teknik Mesin IST AKPRIND, Nidia Lestari, S.T., M.Eng, Sekretaris Jurusan, Yuli Purwanto, S.T., M.Eng dan beberapa mahasiswa IST AKPRIND. Sementara dari Kulonprogo turut hadir pula Dinas Kominfo Kulonprogo, Dinas KLH Kulonprogo, Dinas Pertanian Kulonprogo, dan para tokoh masyarakat setempat. Tidak ketinggalan juga para anggota forum KIM Kulon Progo, serta anggota kelompok tani Ngipik sari dan Bank Sampah Seruni.

Menurut I Gde Badrawada, S.T., M.Eng, pihaknya meyakini jika penerapan alat tepat guna apabila dimanfaatkan secara optimal dapat meningkatkan pendapatn masyarakat. Alat tepat guna merupakan salah satu strategi dalam mengoptimalkan pemdayagunaan sumberdaya setempat seperti alam, manusia, teknologi maupun sosial yang memiliki nilai tambah sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. I Gde Badrawada menambahkan, pemberian bantuan alat tepat guna merupakan salah satu bentuk pengabdian IST AKPRIND kepada masyarakat, sehingga IST AKPRIND tidak langsung melepaskan masyarakat begitu saja setelah alat diserahkan. Namun juga bertanggungjawab memberikan beberapa pendampingan kepada warga baik dalam pengoperasian, perawatan maupun pemanfaatan alat tersebut. Selain itu, dalam pembuatan alat tepat guna, dosen IST AKPRIND senantiasa melibatkan mahasiswa. Seperti halnya dalam pembuatan alat ini terdapat empat mahasiswa yang terlibat. Yaitu Muhammad Ramadhan Y, Arif Purnomo, Muhammad Afi Wyanalda dan Abdul Majid, yang mendapat bimbingan penuh dari Ketua Jurusan Teknik Mesin, Nidia Lestari, S.T., M.Eng. (tdj)