Tim Hibah Pengabdian Masyarakat IST AKPRIND Selenggarakan FGD dengan KIM NAS Community

0
236

Desa Tuksono merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo dan memiliki kebun jati sekitar 100 Hektar. Adaptasi dari pohon jati yang menggugurkan daun inilah yang membuat desa Tuksono menghasilkan sampah daun jati kering yang luar biasa banyaknya. Seiring dengan menurunnya jumlah pembuat gula jawa maka sampah daun jati kering ini tidak termanfaatkan, karena pada waktu itu digunakan sebagai bahan bakar dalam proses pembuatan gula jawa.

Kelompok Informasi Masyarakat Nyi Ageng Serang (KIM NAS) yang berada di desa Tuksono bekerja sama dengan Institut Sains & Teknologi AKPRIND melaui Hibah Pengabdian Masyarakat Kemdikbudristek Program Kemitraan Masyarakat, bertekad memanfaatkan limbah daun jati kering diolah menjadi pupuk kompos. Paramita Dwi Sukmawati, S.T., M.Eng., Dewi Wahyuningtyas, S.T., M.Eng., serta Yuli Purwanto, S.T., M.Eng., ditunjuk melaksanakan program ini. Selain pengolahan pupuk kompos dari limbah daun jati kering, fermentasi rumput gajah menjadi pakan ternah di musim kemarau, juga menjadi program yang akan dilaksanakan.

Sebelum pelaksanaan hibah, sosialisasi dilaksanakan saat berbarengan dengan kegiatan donor darah yang dilaksanakan oleh KIM NAS. Dan untuk menambah wawasan tentang pembuatan pupuk kompos dan silase rumput gajah, tim pengabdian masyarakat dari IST AKPRIND mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan mengundang narasumber yaitu Venditias dan Fajar Yulianto.

Selain menangani masalah limbah daun jati kering dan pakan ternak di musim kemarau, kegiatan ini juga bertujuan agar Tuksono muncul usaha mikro baru. Dengan munculnya usaha mikro baru berupa penghasil pupuk kompos dan media tanam dari limbah daun jati kering, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. Zazin selaku Ketua KIM NAS mengucapkan terima kasih kepada IST AKPRIND Yogyakarta yang telah membagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bagi masyarakat sekitar. (humas)