Tim Abdimas IST AKPRIND Hibahkan Alat Pengering Emping di Klaten

0
609

Kelompok Pengrajin Emping Jagung Bina Sejahtera di padukuhan Tegal Pulisi, Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah merupakan salah satu kelompok masyarakat produktif yang membutuhkan pendampingan baik dalam pemecahan masalah maupun inovasi pengetahuan dan teknologi. Berbagai permasalahan yang muncul diantaranya mulai dari produksi, pengemasan, tingkat higienitas maupun pemasaran. Pada proses produksi, pengeringan emping jagung mengandalkan sinar matahari akan menjadi masalah jika mendung atau masuk musim penghujan. Jika pada musim kemarau emping dapat kering setelah dijemur sehari, namun saat musim penghujan bisa lebih dari 2 hari. Hal tersebut dapat mengakibatkan emping menjadi berjamur dan tidak layak untuk diproses pada tahap selanjutnya.

Sebagai salah satu bentuk tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, tim Abdimas IST AKPRIND berupaya memecahkan permasalahan yang terjadi pada masyarakat produktif. Eka Sulistyaningsih, S.Si., M.Sc (Teknik Industri), Rosalia Arum Kumalasanti, S.T., M.T (Teknik Informatika) dan Nidya Lestari, S.T., M.Eng (Teknik Mesin) mencoba membantu permasalahan yang muncul. Dengan program Pengabdian kepada Masyarakat yang dibiayai oleh Kemristek Dikti skema Program Kemitraan Masyarakat, tiga dosen yang dibantu beberapa mahasiswa tersebut mengangkat judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Emping Jagung yang Sehat di Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Klaten. Tim Abdimas didampingi Kepala Lembaga Pengabdian dan Penelitian kepada Masyarakat (LPPM) IST AKPRIND, Dr. Ir. Sudarsono, M.T., menyerahkan Alat Pengering Bahan Emping Jagung kepada Ketua kelompok pengrajin, Sukadi, Senin(5/7). Penyerahan bantuan alat pengering emping jagung tersebut disaksikan pula oleh perangkat Desa Brajan serta tokoh masyarakat Tegal Pulisi. Menurut Ketua tim Abdimas, Eka Sulistyaningsih, alat pengering bahan emping tersebut saat musim kemarau mampu mengeringkan dalam waktu 6 jam dengan tenaga sinar matahari tanpa menggunakan pemanas tambahan. Sementara apabila cuaca mendung, hujan atau malam hari, dapat menggunakan pemanas dengan bahan bakar LPG yang telah didesain sedemikian rupa. Dengan pemanas berbahan bakar LPG tersebut , bahan emping mampu kering sempurna juga dalam waktu 6 jam.

Kaur Perencanaan Desa Brajan, Rahmat Basuki Santosa yang hadir mewakili Lurah Desa mengungkapkan, bahwa saat ini desanya masuk dalam kategori merah kemiskinan. Sehingga pendampingan terhadap warga utamanya untuk meningkatkan taraf hidup, baik secara ekonomi maupun ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan. Kehadiran IST AKPRIND dalam mendampingi UMKM diwilayahnya untuk berkembang lebih maju. Hasil dari pelatihan packing dan pemasaran online tentunya akan meningkatkan daya tarik masyarakan untuk membeli emping jagung. Sebab saat ini pemasaran masih konvensional dengan cara dititipkan ke warung-warung dan kemasannya juga masih sederhana. Dengan kemasan dan strategi pemasaran yang baru harapannya lebih diminati masyarakat terlebih para wisatawan, mengingat jarak wilayahnya tidak lebih dari 5 kilomater dengan obyek wisata Candi Prambanan.

Hibah Pengabdian kepada Masyarakat skema Program Kemitraan Masyarakat merupakan salah satu program Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Ditjen Penguatan Risbang Kemenristekdikti mencoba menerapkan paradigma baru dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat memecahkan masalah, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran yang tidak tunggal. Salah satu sasaran program PKM adalah masyarakat yang produktif secara ekonomi seperti Pengrajin Emping jagung di Desa Brajan ini. (tdj)