Tim Abdimas IST AKPRIND Dorong Petani Hadapi Era Industri 4.0

0
576

Dalam era industry 4.0 semua bidang harus melakukan perubahan manajemen dalam pengelolaannya. Hal tersebut agar mampu bersaing dengan serta tidak tertinggal dengan wilayah lain. Tak terkcuali pada bidang pertanian. Pertanian harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi. Era 4.0 ini peranan bidang Teknologi Informasi menjadi sangat penting tidak hanya sebagai media promosi dan publikasi namun juga telah masuk ke ranah yang lebih dalam dalam bidang pertanian. Demikian yang disampaikan oleh Dosen Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND, Uning Lestari, S.T., M.Kom dan Joko Triyono, S.Kom., M.Cs. saat menyelenggarakan program pengabdian masyarakat di Gubug LPMD Sendangtirto, Rabu 5 Desember 2018.

Uning Lestari, S.T., M.Kom dihadapan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sendangtirto Makmur mengungkapkan peranan medsos jika digunakan secara professional dan bertanggung jawab akan sangat membantu dalam bidang pertanian, dimisalkan jika Group Gapoktan di whatsapp digunakan untuk melaporkan kejadian yang terjadi dilapangan, maka pihak Petugas Pendamping Lapangan (PPL) dari dinas terkait akan dengan cepat menanggapi dan melakukan eksekusi. Sebagai contoh kasus beberapa waktu yang lalu, tanaman padi yang tiba-tiba menguning sebelum waktunya bisa di foto dan dikirimkan ke group WA disertai informasi pendukung, maka dalam waktu sekian detik akan tersebar di group, dan pihak pendamping akan segera menindaklanjuti informasi tersebut untuk melakukan penanganan secara cepat, tambahnya.

Sementara Joko Triyono, S.Kom, M.Cs, melihat lahan pertanian di desa sendangtirto semakin hari semakin sempit, sehingga perlu pemetaan potensi dan manajemen yang tepat, seperti tumpang sari atau model pertanian vertical. Serta memulai proses manajemen pertanian yang berputar di wilayah sendiri, sehingga hasil pertanian akan diserap maksimal oleh warga yang akan membentuk desa mandiri. Dengan manajemen yang tepat konsep ini menguntungkan masyarakat. Sebagai contoh kebutuhan sayuran dan lauk minimal dibutuhkan Rp. 20.000 per KK per hari. Sendangtirto yang memiliki sekitar 5286 KK, tentunya masyarakat membelanjakan lebih dari seratus juta untuk kebutuhan sayur dan lauk setiap harinya.

GAPOKTAN Sendangtirto Makmur yang berlokasi di desa Sendangtirto, Berbah, Sleman membawahi 18 pedukuhan. Dalam kiprahnya gapoktan yang dipimpin oleh Sumarno ini bersama dengan Dinas Pertanian melalui PPL pertanian, membina dan mendampingi para petani dalam meningkatkan kemampuan dibidang pertanian. Dalam kegiatan baik Uning Lestari maupun Joko Triyono mengajak pengurus gapoktan untuk konsisten mendampingi petani dan meningkatkan produktivitas. Dengan menekankan pada pemanfaatan Teknologi Informasi dibidang pertanian sehingga mampu menjadikan desa yang mandiri.   (tdj)