
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Panggungharjo merupakan salah satu tempat pengelolaan sampah yang terletak di Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul. Melalui pembangunan fasilitas TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, and Recycle) KUPAS, sampah di desa ini telah diolah dan dipilah dengan baik. Menurut Manajer TPS3R KUPAS Panggungharjo, Wojos, pengolahan sampah organik warga telah dilakukan secara mandiri oleh masing-masing warga menjadi pupuk organik, sehingga pasokan sampah organik berkurang. Akan tetapi, kondisi saat ini pengolahan sampah organik oleh warga menjadi pupuk memerlukan waktu lama selama ±30 hari, harga jual yang masih murah dan lahan yang terbatas.
Melihat belum optimal hasil dari pengolahan sampah organik di Desa Panggungharjo, Tim Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta hadir memberikan solusi. Tim diketuai oleh Dewi Wahyuningtyas, S.T., M.Eng., dengan anggota Prof. Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo, dan Paramita Dwi Sukmawati, S.T., M.Eng., serta didampingi oleh Dr. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si. Solusi yang diberikan berupa penerapan teknologi budidaya larva Black Soldier Fly atau lebih dikenal maggot serta manajemen usaha dengan percontohan di Padukuhan Sawit, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sejak akhir Juli hingga November 2023 yang telah diawali sosialisasi program pada 22 Agustus lalu di Padukuhan Sawit, Kalurahan Panggungharjo. Kegiatan dihadiri oleh Ketua Padukuhan Sawit Bagas, Ketua Pokgiat Tri Maryanto, Ketua Bank Sampah “Barokah” Marni, dan perwakilan warga Padukuhan Sawit.
“Solusi yang kami sampaikan yaitu pembuatan kandang untuk budidaya maggot, teknologi tepat guna berupa mesin pencacah sampah organik dan mesin sangrai/pengering maggot. Selain itu kami juga membantu dalam aspek usaha penjualan maggot keringnya melalui packaging dan digital marketing. Harapan kami pengolahan sampah organik yang semula masih mandiri menjadi pupuk dapat bertambah hasilnya dari penjualan maggot ini dan dapat dikelola oleh Bank Sampah Barokah secara berkelanjutan,” ujar Dewi.
Dalam pelaksanaannya Tim Hibah PKM Dosen IST AKPRIND yang lolos pendanaan pada tahun 2023 ini bekerja sama dengan Bank Sampah Barokah yang bersedia untuk penyediaan lahan untuk pembangunan kandang budidaya maggot dan mengurus kelanjutan usaha dari penjualan maggot nantinya. Dewi berharap, melalui rintisan usaha budidaya maggot ini pengolahan sampah organik menjadi lebih produktif, cepat dan optimal serta pendapatan warga meningkat. (humas)