Sosialisasi Program Hibah Kosabangsa & Luaran Prototipe Tahun 2024 oleh Koordinator PkM Ditjen Diktiristek

0
166

Tim Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan Program Penelitian dan PkM Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) menyelenggarakan sosialisasi Program Hibah Kosabangsa dan Luaran Prototipe Tahun 2024 pada Rabu (26/6). Acara yang dilakukan melalui secara daring tersebut menghadirkan Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Luthfi Ilham Ramdhani, S.Sos.

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., Wakil Rektor I Prof. Dr. Anak Agung Putu Susastriawan, S.T., M.Tech., Wakil Rektor II Catur Iswahyudi, S.Kom., S.E., M.Cs. MTA., Wakil Rektor III Dr. Samuel Kristiyana, S.T., M.T., Para Dekan, Para Ketua Jurusan/Program Studi (Prodi), Ketua Program Pendidikan Vokasi, Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi (SPMR) Dr. Emy Setyaningsih, S.Si., M.Kom., dan Kepala Bagian Penelitian, Publikasi Ilmiah dan HaKI Dr. Rahayu Khasanah, S.T., M.Eng..

Dalam sambutannya, Edhy menyampaikan bahwa dengan diadakannya sosialisasi tersebut para dosen dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terkait Program Hibah Kosabangsa dan Luaran Prototipe. Sehingga, harapannya partisipasi dosen dapat meningkat, dibandingkan periode sebelumnya. “dan persiapan yang lebih awal lebih baik harapannya nanti lagi teman-teman bisa lebih siap dalam memanfaatkan peluang kesempatan terutama terkait dengan Program Hibah Kosabangsa dan Luaran Prototipe,” ujarnya.

Edhy juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Penyusun Proposal dan Pelaksana Program Penelitian dan PkM dan berharap dengan keberadaan tim tersebut dapat menjadi motor penggerak pelaksanaan program penelitian dan PkM di Akprind University.

Rektor Akprind University tersebut juga berharap dengan meningkatnya partisipasi dosen pada program penelitian maupun PkM, maka keberadaan institusi dapat memberikan manfaat kepada para mitra dan dapat memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi pada mitra khususnya masyarakat.

Baca juga: 18 Tim Dosen Akprind University Lolos Pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2024
Baca juga: Diskusi Tingkatkan Kualitas PKM & Pengelolaan Publikasi Ilmiah, Akprind University Undang Koordinator PKM Ditjen Diktiristek

Sementara itu, Koordinator PkM, Luthfi Ilham Ramdhani S.Sos. menyampaikan bahwa para dosen di Akprind University berpotensi mendapatkan pendanaan terkait program Kosabangsa maupun luaran prototipe dikarenakan banyaknya teknologi inovasi yang dapat diusulkan. 

Terkait luaran prototipe, Luthfi menjelaskan bahwa program tersebut memasuki tahun ketiga dengan pelaksanaan secara kompetitif. “jadi memang untuk program bantuan biaya luaran Prototipe ini diinisiasi awalnya oleh Bappenas, sehingga nantinya untuk kawan-kawan dosen di perguruan tinggi ataupun peneliti perekayasa dapat meningkatkan tingkat kesiapan dan penerapan teknologinya (TKT),” ujarnya.

Tim Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan Program Penelitian dan PkM Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) menyelenggarakan sosialisasi Program Hibah Kosabangsa dan Prototipe Tahun 2024 pada Rabu (26/6).

Menurutnya, terdapat beberapa perubahan terkait panduan terkait luaran prototipe, sehingga perlu penyesuaian terhadap proposal yang dikerjakan. “Harapannya nanti ketika program dibuka, teman-teman di Akprind University sudah dapat segera mengusulkan. Seperti itu dapat terjadi jika telah terbangun chemistry antara perguruan tinggi pelaksana dan pendamping, tentunya didukung oleh MoU di antara kedua perguruan tinggi tersebut,” tuturnya.

Terkait Kosabangsa, Lutfi menjelaskan bahwa tujuan utama dari program kosabangsa yakni untuk mengimpementasikan teknologi inovasi sebagai salah satu solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat dan juga meningkatkan kemampuan dari perguruan tinggi pelaksana serta implementasi teknologi inovasi dari perguruan tinggi pendamping.

Pada akhir acara, Luthfi mengatakan bahwa sangat penting bagaimana menulis proposal sesuai dengan kaidah yang ada di panduan, dan berlaku untuk semua program. 

“Jadi, memang penting menyesuaikan proposal dengan template dan panduan yang ada. Seringkali, sebagian teman dosen melewati hal-hal yang sifatnya administratif, padahal secara substantif proposal mereka sebenarnya layak didanai. Hal ini menunjukkan bahwa aspek administratif dan substantif harus sejalan,” katanya.

Luthfi berharap, dalam program kosabangsa dan bantuan luaran prototipe, para dosen di Akprind University dapat berpartisipasi dan berkontribusi terhadap kemajuan riset dan inovasi di Indonesia. (Humas)