Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Penjaminan mutu merupakan salah satu jati diri IST AKPRIND Yogyakarta untuk mewujudkan visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang sains dan teknologi dengan reputasi internasional.
Sebagai bentuk evaluasi proses Penjaminan mutu yang telah terlaksana dan untuk mengembangkannya, maka IST AKPRIND mengadakan Workshop Monev & Audit Mutu Sistem Penjaminan Mutu Internal. Kegiatan ini diselenggarakan pada Jumat (3/2) di Ruang Sidang Utama, Kampus 1 IST AKPRIND. Narasumber yang hadir pada kegiatan ini merupakan Dosen Prodi Teknik Industri UII Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T.
Kegiatan ini dihadiri oleh tim Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan para auditor Audit Mutu Internal (AMI). Kepala LPM, Imam Sodikin, S.T., M.T., menyatakan bahwa Penjaminan Mutu Internal (PMI) merupakan kegiatan evaluasi diri oleh perguruan tinggi sendiri (internally driven), untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara berkelanjutan (continuous improvement) sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan internal stakeholders (mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Oleh sebab itu, kegiatan ini merupakan kegiatan pertanggungjawaban horizontal– internal (internal-horizontal accountability).
Prof. Hari menyatakan bahwa auditor memiliki peran penting saat Audit Mutu Internal (AMI) untuk menggali berbagai informasi dan kinerja. Capaian kinerja yang didapatkan dapat digunakan untuk mengevaluasi prodi maupun fakultas untuk meraih akreditasi Unggul. Instrumen akreditasi juga harus dipelajari dan dipahami dengan benar sehingga mampu mengukur kinerja sesuai kebutuhan akreditasi LAM masing-masing prodi.
Sementara itu, Rektor IST AKPRIND Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., mengungkapkan bahwa IST AKPRIND memiliki komitmen untuk terus meningkatkan mutu melalui pelaksanaan penjaminan mutu. Diharapkan dengan workshop ini, kegiatan monevin dan AMI dapat ditingkatkan sehingga mendukung pencapaian target akreditasi dan visi menjadi istitusi unggul. Ini perlu didukung dengan penjaminan mutu yang efektif, serta komitmen prodi, fakultas, dan seluruh unit.
Pelaksanaan penjaminan mutu didasarkan atas dokumen, yaitu dokumen akademik sebagai rencana atau standar, dan dokumen mutu sebagai instrumen untuk mencapai dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Kegiatan AMI merupakan bagian dari tahapan siklus penjaminan mutu yang harus dilakukan guna memelihara pengendalian internal yang efektif dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi, dan efektivitas pengendalian tersebut, serta mendorong peningkatan pengendalian tersebut serta mendorong peningkatan pengendalian intern secara berkesinambungan. AMI di IST AKPRIND Yogyakarta telah dilakukan setiap tahun. Agenda ini dapat dijadikan sebagai kegiatan bercermin yang akan memberikan gambaran nyata dari program studi, fakultas, maupun unit. Selain itu juga dapat diketahui dan ditetapkan tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki kinerja suatu kegiatan sesuai dengan visi serta misi. (humas/lpm)
