IST AKPRIND menerima kunjungan Kelompok Informasi Masyarakat Nyi Ageng Serang (KIM NAS) Kulonprogo, Jum’at (4/6). Kunjungan ini merupakan salah satu upaya untuk mempererat kerjasama yang sudah dijalinn antara KIM Nas dan IST AKPRIND Yogyakarta. Diterima oleh Rektor IST AKPRIND Yogyakarta diruang kerjanya, KIM Nas yang memiliki peran sebagai fasilitator serta pemberdayaan masyarakat Kulonprogo hadir dipimpin Zazin Sulaiman selaku ketua serta didampingi sejumlah perwakilan kelompok masyarakat.
Ketua KIM Nas, Zazin Sulaiman saat mengawali pertemuan dengan jajaran pimpinan IST AKPRIND Yogyakarta dengan menyampaikan terimakasih atas kerjasama yang terjalin selama ini. Sehingga pada akhir bulan Mei lalu, KIM Nas menerima bantuan mesin pencacah daun jati yang rencananya akan dimanfaatkan sebagai pengolah pupuk kompos bagi masyarakat. Zazin Sulaiman hadir ke IST AKPRIND Yogyakarta dengan didampingi tujuh perwakilan masyarakat antara lain Haryanto, Amin, Pairin, Giarto, Sugiman, Titen Lisa Pratiwi serta Syafiroh Galuh Khofifah. Zazin dkk menambahkan bahwa pihaknya berharap potensi masyarakat serta sumberdaya alam di wilayah Kulonprogo mendapat sentuhan teknolgi dari IST AKPRIND. Sehingga barang-barang yang saat ini oleh masyarakat hanya dianggap limbah, dapat dimanfaatkan serta memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Seperti contohnya keberadaan daun jati yang sangat melimpah di wilayahnya. Pada saat musim penghujan, daun jati yang hijau serta melimpah jumlahnya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk pakan ternak. Namun pada saat musim kemarau, peternak kekurangan bahan pakan ternak. Daun jati kering hanya menjadi sampah dan belum terkelola dengan baik, sehingga pihaknya berharap dengan sentuhan para peneliti dari IST AKPRIND dapat mengolah daun jati kering tersebut baik untuk pakan ternak, pupuk atau yang lainnya.
Sementara itu Rektor IST AKPRIND, Dr. Edhy Sutanya, S.T., M.Kom., yang didampingi para Wakil Rektor, Kepala LPPM, Kepala Pusat Penelitian, Dekan Fakultas Teknologi Industri, Dekan Fakultas Sains Terapan serta Jurusan Teknik Mesin akan berupaya memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Kulonprogo tersebut. Rektor yang juga putra asli Kulonprogo mengaku punya tanggungjawab moral terhadap warga di Kabupatennya. IST AKPRIND melalui jurusan-jurusan serta program studi yang ada akan mendampingi masyarakat Kulonprogo utamanya yang tergabung dalam KIM Nas untuk mencarikan solusi sebagai wujud pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Permasalahan daun jati yang melimpah saat penghujan dan hanya menjadi sampah saat musim kemarau akan menjadi perhatian khusus bagi jurusan Teknik Mesin, Teknik Kimia dan Teknik Lingkungan. Harapannya dengan sentuhan teknologi bisa diolah menjadi pupuk organik ataupun briket daun jati atau pakan ternak jika dimungkinkan dilakukan fermentasi. Sehingga saat musim kemarau, daun jati kering tetap memiliki nilai ekonomi. (tdj)