IST AKPRIND Hadirkan Digester Biosam, Solusi Hemat LPG Ramah Lingkungan

0
443

Badan Pusat Statistik mencatat penggunaan LPG sebagai salah satu energi utama untuk keperluan rumah tangga di Indonesia mencapai 82,78% pada 2021. Tingginya penggunaan LPG di masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia sangat bergantung pada gas bumi sampai pada lingkup terkecil, yakni rumah tangga. Kebutuhan yang begitu tinggi ini tidak dibarengi dengan terjangkaunya harga LPG di pasaran, sebaliknya harga LPG subsidi dan nonsubsidi tercatat terus mengalami kenaikan, apalagi dengan masih tingginya harga CPA (Contract Price Aramco, acuan untuk dasar penentuan harga LPG) di kisaran US$ 725 per metric ton (Juli 2022). Hal ini membuat beban ekonomi rumah tangga semakin berat. 

Melihat fenomena yang sedang terjadi, tim peneliti yang terdiri dari dosen dan mahasiswa IST AKPRIND menciptakan digester biosam, yakni alat penampung bahan limbah organik untuk membentuk biogas dengan proses anaerob. Penelitian ini bertajuk Rekayasa Pengolahan Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan Menggunakan Digester Biosam Sebagai Model MBKM Design for Environment. Tim diketuai oleh Dr. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si., dengan anggota Dr. Anak Agung Putu Susastriawan, S.T., M.Tech., serta Beny Firman, S.T., M.Eng., didukung tim mahasiswa yang terdiri dari Subarkah Dwi Bakti, Abel Malvin Putra Hia, Galuh Fitri Wardhani, dan Tarizki Amanah Wardhani (Teknik Lingkungan), Wisnu Agung Pamungkas dan Arif Budi Asih Putra (Teknik Mesin), serta Fazlu Bagoes Setianto (Teknik Elektro). 

Tim peneliti menyerahkan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa satu unit digester 12 m3 beserta satu unit perajang sampah, lima buah manometer, empat buah kompor, dan 53 unit tempat sampah berlangsung di Balai Pertemuan RT 05 RW 11 Jangkang, Nogotirto, Selasa (26/07). Pada kesempatan tersebut, ketua tim peneliti menyerahkan langsung lima jenis TTG kepada perwakilan kelompok warga Nogotirto yakni Sutini dengan didampingi oleh Yanto. Alat ini nantinya akan digunakan oleh 4 KK di Nogotirto. 

“Manfaat dari sisi ekonomi yang akan dirasakan masyarakat dengan penggunaan digester biosam antara lain bisa meminimalisir biaya pembelian gas LPG. Sedangkan dari sisi lingkungan, memanfaatkan limbah organik yang selama ini terbuang sia-sia,” ungkap Suparni di sela acara.

Acara penyerahan TTG  dihadiri oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IST AKPRIND Prof. Dr. Ir. Sudarsono, M.T., anggota tim peneliti, dosen jurusan Teknik Lingkungan Dr. Muchlis, M.Sc., Paramita Dwi Sukmawati, S.T., M.Eng., serta Angge Dhevi Warisaura, S.T., M.Eng. Selain itu juga turut hadir perwakilan lurah desa Nogotirto, perangkat dusun, serta perwakilan warga penerima TTG. (humas)