IST AKPRIND dan BNNP DIY Selenggarakan TOT Anti Narkotika

0
645

IST AKPRIND menjadi Perguruan Tinggi pertama di Yogyakarta yang menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi mahasiswa. Hal tersebut disampaikan oleh Bambang Wiryanto, S.Si Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DIY saat memberikan sambutan dihadapan Pimpinan IST AKPRIND serta peserta TOT P4GN di auditorium Kampus I,Senin (5/3). Kehadiran Bambang Wiryanto dalam acara yang mengangkat tema “Muda, Cerdas, Berprestasi tanpa Narkoba” tersebut mewakili Kepala BNNP DIY Brigjen Pol Triwarno Atmojo sebagai tindaklanjut penandatanganan Nota Kesepahaman bersama antara BNNP DIY dengan IST AKPRIND Yogyakarta tentang P4GN.

Bambang Wiryanto mengatakan bahwa narkoba kini sudah sangat mengkhawatirkan. Belum usai kasus penggerebekan pabrik dan gudang pil PCC di Semarang dan Solo, muncul lagi penangkapan kapal yang memuat 1,6 ton sabu-sabu. Penangkapan 1,6 ton sabu tersebut paling tidak telah mampu menyelamatkan 8 juta manusia. Penangkapan tersebut hanya sebagian dari upaya pencegahan yang mampu dilakukan oleh BNN. Sudah masuknya narkoba keseluruh lapisan masyarakat tentu mebutuhkan peran masyarakat dalam pencegahannya, sehingga tidak cukup mengandalkan aparat penegak hukum saja. Yang harus disadari adalah bahwa narkoba bertujuan menghancurkan masa depan Indonesia dengan cara menghancurkan generasi mudanya, ungkap Bambang Wiryanto.

TOT P4GN diikuti lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai Jurusan di IST AKPRIND Yogyakarta. Dalam acara yang dibuka oleh Rektor IST AKPRIND, Dr. Ir. Amir Hamzah, M.T tersebut akan diselenggarakan selama dua hari berturut-turut hingga Selasa (6/3). Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA) IST AKPRIND, Eko Wijanarko, B.Sc berharap melalui TOT ini, mahasiswa mempunyai peran dalam upaya pencegahan narkoba. TOT ini sekaligus turut menguatkan keberadaan Satgas P4GN yang telah dimiliki oleh IST AKPRIND melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Satmabhara sejak tahun 2014 yang lalu. Eko berharap melalui kegiatan ini peserta dapat menjadi penggiat anti narkoba sebagai trainer atau menjadi penyuluh di lingkungan/komunitasnya serta membekali calon penggiat anti narkoba dengan materi P4GN, dan kemampuan menyampaikan pesan-pesan anti narkoba. Selain itu peserta juga diharapkan mampu menyusun rencana aksi P4GN yang akan di implementasikan di lingkungan masing-masing dan mewujudkan peran serta Mahasiswa yang secara mandiri, sukarela dan berkelanjutan mensosialisasikan P4GN. (tdj)