Home Blog

Bangga! Dosen Akprind University Kembali Raih Pendanaan Program Kosabangsa & Bantuan Biaya Luaran Prototipe 2024

0

Sebanyak enam kelompok dosen di Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) kembali torehkan prestasi gemilang, khususnya pada Pendanaan Program Kosabangsa Tahun Anggaran 2024 dan Pendanaan Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe Tahun Anggaran 2024 yang diselenggarakan oleh  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek). 

Program Dikti tersebut bertujuan untuk membantu dan memfasilitasi dosen dalam melakukan penelitian berkualitas yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Setiap proposal yang diajukan telah melalui proses seleksi ketat dengan mempertimbangkan aspek ilmiah, relevansi, dan potensi penerapannya di masyarakat.

Berikut daftar Dosen Akprind University Penerima Pendanaan Program Kosabangsa Tahun Anggaran 2024 dan Pendanaan Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe Tahun Anggaran 2024 dari Dirjen Diktiristek:

  • Penerima Pendanaan Program Kosabangsa

1. Judul: Penerapan Tata Guna Air dan Teknologi Pascapanen serta Energi Terbarukan dalam Upaya Pengembangan Geowisata di Desa Terbah, Patuk, Gunungkidul.

Ketua: Dr. Syafriyudin, S.T., M.T.

Anggota: 

Muhammad Sholeh, S.T., M.T. 

Ir. Joko Waluyo, M.T.

2. Judul: Pemberdayaan Pengelolaan Air Bersih dan Eduwisata Potensi Lokal Oyo River dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Kreatif di Desa Bleberan Playen Gunungkidul

Ketua: Dr. Suwanto Raharjo, S.Si., M.Kom.

Anggota: 

Catur Iswahyudi, S.Kom, S.E., M.Cs, MTA.

Ir. Purnawan, S.T., M.Eng., C.WS.

Para dosen Penerima Pendanaan Program Kosabangsa dan Penerima Pendanaan Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe Tahun 2024 (Foto: akprind.official)

3. Judul: Pemberdayaan Ekonomi melalui Peningkatan Kapasitas Budidaya Cabai, Limbah Peternakan dan Wisata Garam di Desa Tlogopragoto Kebumen untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Ketua: Dr. Ir. Toto Rusianto, M.T.

Anggota: 

Dr. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si.

Dr. Ir. Amir Hamzah, M.T.

4. Judul: Penerapan Teknologi Deteksi Dini Gempa dan Kebakaran Hutan serta Pengembangan Wisata Budaya Goa Jepang Kalurahan Seloharjo Kapanewon Pundong Kabupaten Bantul

Ketua: Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom.

Anggota: 

Dr. Samuel Kristiyana, S.T., M.T. 

Dr. Ir. Sri Mulyaningsih, S.T., M.T., IPM.

Baca juga: PPK Ormawa BEM Akprind University Resmi Luncurkan Sekolah Sampah “Kolah Banyu” di Kulon Progo
Baca juga: Tim PPK ORMAWA HUMANIKA Serahkan Tempat Sampah Tangkap Botol dan Kandang Lalat untuk Budidaya Maggot ke Kelurahan Warungboto

5. Judul: Penerapan Teknoekologi Energi, Air dan Eco-tourism dalam Upaya Peningkatan Perekonomian dan Potensi Wisata Kampung Pitu di Kalurahan Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul

Ketua: Dr. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si.

Anggota:

Muhammad Sholeh, S.T., M.T.

Dr. Syafriyudin, S.T., M.T.

  • Penerima Pendanaan Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe

Judul: Instalasi BIOSAM dan Bio-Slurry Dalam Upaya Mendapatkan Green Energy dari Sampah Organik

Ketua: Dr. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si.

Anggota:

Prof. Dr. Anak Agung Putu Susastriawan, S.T., M.Tech.

Dr. Samuel Kristiyana, S.T., M.T.

Sebagai informasi, program pendanaan tersebut dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dalam pengumuman disebutkan bahwa dana akan disalurkan melalui mekanisme kontrak yang ditandatangani secara bertahap dengan pencairan dana dilakukan dalam dua tahap. (Pub)

PPK Ormawa BEM Akprind University Resmi Luncurkan Sekolah Sampah “Kolah Banyu” di Kulon Progo

0

Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) terus membuktikan komitmennya untuk memberikan manfaat berkelanjutan dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat, khususnya dalam menangani permasalahan sampah di Yogyakarta.

Salah satu inovasi yang dijalankan yakni dengan mendirikan sekolah sampah di Padukuhan Kroco, Kelurahan Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo. Sekolah Sampah tersebut berdiri atas inisiasi  Proklim Bantala Abyudaya dan Tim PPK Ormawa BEM yang sekaligus secara resmi diperkenalkan pada Sabtu (31/8) di Joglo Bantala Abyudaya.

Menurut Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa BEM Dr. Emy Setyaningsih, S.Si., M.Kom., hadirnya Sekolah Sampah tersebut merupakan hasil kerja sama dengan pemerintah dan kelompok masyarakat setempat serta secara resmi sekolah tersebut bernamakan Kolah Banyu. “visi misi utamanya adalah memberikan edukasi karakter lingkungan kepada masyarakat untuk lebih aware mengenai permasalahan sampah yang ada di Yogyakarta khususnya,” ujarnya.

Launching program Sekolah Sampah “Kolah Banyu” di Padukuhan Kroco, Kelurahan Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo.

Acara tersebut diawali dengan serah terima sarana dan prasarana, serta dokumen tata kelola Kolah Banyu. Terobosan baru dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi di Kelurahan Sendangsari juga dilakukan dengan peluncuran aplikasi Sekolah Sampah Bantala Abyudaya. Peluncuran aplikasi tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Anak Agung Putu Susastriawan, S.T., M.Tech.

Area sekitar Kolah Banyu juga dilengkapi teknologi pendukung yaitu budidaya maggot yang terintegrasi dengan kolam pemeliharaan ikan, pelatihan untuk komposting menggunakan ember bertumpuk, flosidabiori yang terintegrasi dengan budidaya maggot dan terintegrasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) penanaman tanaman pekarangan, pelatihan biodiesel, pembuatan eco enzim dan turunannya serta kerajinan hasil olahan sampah.

Baca juga: Tim PPK ORMAWA HUMANIKA Serahkan Tempat Sampah Tangkap Botol dan Kandang Lalat untuk Budidaya Maggot ke Kelurahan Warungboto
Baca juga: PPK Ormawa Humanika Berdayakan Warga Kelurahan Warungboto Melalui Program Lilin Aromatik dari Minyak Jelantah

Sementara itu, Sekretaris DLH Kulon Progo Arif Martono, S.Si., M.Si., berharap Kolah Banyu dapat berkembang dan dapat menjadi salah satu tujuan wisata edukasi bagi masyarakat umum yang berkeinginan untuk mengelola sampah secara berwawasan lingkungan. 

Senada dengan Arif, Lurah Sendangsari Suhardi juga mengharapkan Kolah Banyu dapat terus berjalan dari hulu hingga hilir. “tetap kita monitoring kita evaluasi sampai mana dan juga seperti apa nantinya. Karena banyak kegiatan bank sampah ada 14, bank sampah umum dan satu bank sampah induk di Kroco juga nantinya bisa merangkul dari berbagai bank sampah di Sendangsari,” pungkasnya. (Pub)

Tim PPK ORMAWA HUMANIKA Serahkan Tempat Sampah Tangkap Botol dan Kandang Lalat untuk Budidaya Maggot ke Kelurahan Warungboto

0

Dalam rangka menjalankan program pemberdayaan masyarakat, Tim PPK ORMAWA HUMANIKA Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) melaksanakan sosialisasi budidaya maggot sekaligus menyerahkan tempat sampah tangkap botol dan kandang lalat kepada warga Kelurahan Warungboto pada Sabtu (10/8). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat pengelolaan sampah organik dan non-organik, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Sebagai bagian dari upaya mendukung pengelolaan sampah non-organik, Tim PPK ORMAWA HUMANIKA menyerahkan tempat sampah tangkap botol kepada lima RW di Kelurahan Warungboto, yaitu RW 01 hingga RW 05. Selain itu, satu unit tempat sampah tangkap botol juga diberikan kepada kantor Kelurahan Warungboto. Dengan keberadaan tempat sampah tersebut, diharapkan warga dapat lebih mudah mengumpulkan botol plastik yang menjadi salah satu jenis sampah yang sulit dikelola.

Tempat sampah tangkap botol ini diharapkan dapat mendorong warga untuk lebih sadar dalam memilah sampah dan mengurangi polusi plastik di lingkungan sekitar. Botol-botol plastik yang terkumpul nantinya bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Kandang Lalat untuk Budidaya Maggot

Selain tempat sampah tangkap botol, Tim PPK ORMAWA HUMANIKA juga menyerahkan kandang lalat kepada perwakilan warga di RW 02 sebagai bagian dari program budidaya maggot. Kandang lalat ini diberikan kepada Yudi, salah satu warga yang telah memiliki minat kuat untuk mengembangkan budidaya maggot di lingkungannya.

Dengan kandang lalat ini, diharapkan proses budidaya maggot dapat berjalan lebih efisien, sehingga warga dapat memanfaatkan maggot sebagai pakan ternak sekaligus solusi pengelolaan sampah organik (Maggot).

Baca juga: Akprind University Dorong Pengembangan Wisata dan Pertanian di Desa Pengklik, Buatkan Lorong Taman hingga Terapkan Teknologi Sprinkle
Baca juga: Pojok Literasi Terpadu: Inisiatif HIMASTA Wujudkan Wisata Cerdas di Kelurahan Umbulmartani

Budidaya maggot dengan memanfaatkan lalat Black Soldier Fly (BSF) telah diperkenalkan sebelumnya dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Tim PPK ORMAWA HUMANIKA. Dengan adanya kandang lalat, warga diharapkan dapat menjalankan budidaya ini secara lebih mudah dan berkelanjutan, menciptakan peluang ekonomi baru bagi keluarga dan komunitas setempat.

Penyerahan alat-alat ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang dirancang oleh Tim PPK ORMAWA HUMANIKA untuk mendukung masyarakat dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif. Tim berkomitmen untuk terus memantau dan mendampingi warga yang telah menerima alat-alat tersebut, baik tempat sampah tangkap botol maupun kandang lalat. Dengan kolaborasi yang erat antara universitas dan masyarakat, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan perekonomian lokal. (Inf)

Akprind University Dorong Pengembangan Wisata dan Pertanian di Desa Pengklik, Kembangkan Lorong Taman hingga Terapkan Teknologi Sprinkle

0

Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) melalui Tim Hibah Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) melaksanakan program PDB di Desa Wisata Pengklik, Kelurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan. Selama enam bulan, para mahasiswa diterjunkan untuk membantu mengelola dan mengembangkan potensi wisata desa tersebut. Desa Wisata Pengklik merupakan salah satu destinasi agrowisata di Kabupaten Sleman.

Salah satu inovasi dalam program PDB tersebut yakni pembuatan lorong taman anggur di gerbang masuk obyek wisata. Selain menambah keindahan, lorong ini juga berfungsi sebagai tambahan koleksi tanaman di pengklik. 

Di sisi lain, kawasan tersebut juga memiliki tanaman unggulan, yakni bawang merah. Namun karena masih terdapat kendala terkait pengairan, Tim dari Akprind University menghibahkan teknologi pengairan springkle dengan tenaga Surya untuk membantu para petani mengatasi masalah tersebut.

Baca juga: Pojok Literasi Terpadu: Inisiatif HIMASTA Wujudkan Wisata Cerdas di Kelurahan Umbulmartani
Baca juga: PPK Ormawa Humanika Berdayakan Warga Kelurahan Warungboto Melalui Program Lilin Aromatik dari Minyak Jelantah

“Mahasiswa juga membuat konten medsos, Website, Tiktok, Instagram untuk mempromosikan Desa Wisata Pengklik,” ujar Ketua Tim Hibah Pemberdayaan Desa Binaan Universitas Akprind Indonesia, Aji Pranoto.

Aji juga menambahkan bahwa Wisata Pengklik merupakan lokasi awal program PDB dari Akprind University, yang nantinya selama tiga tahun ke depan program tersebut akan dilanjutkan ke beberapa destinasi wisata lainnya.

“Harapannya, setiap destinasi wisata bisa menjadi kawasan edukasi dan mahasiswa yang diterjunkan selama 6 bulan nanti dikonversi dalam mata kuliah KKN dan praktik,” jelasnya.

Baca juga: DRTPM Gandeng Akprind University Gelar Program Pendampingan Unggulan Berpotensi Kekayaan Intelektual

Tim Hibah PDB melibatkan enam mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi), yaitu, Teknologi Mesin (DIII), Teknik Mesin (S1), dan Informatika (S1) di bawah bimbingan Kepala Bagian Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Muhammad Sholeh, S.T., M.T., Ketua Program Pendidikan Vokasi (PPV) I Gusti Gde Badrawada, S.T., M.Eng., Ketua Prodi Teknik Mesin Aji Pranoto, S.Pd., M.Pd., dan Eko Sugiarto dari Stipram Yogyakarta.

Hibah tersebut merupakan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, turut hadir untuk meninjau langsung agrowisata Pengklik, khususnya program yang mendukung ketahanan pangan. Kustini menyampaikan apresiasinya kepada Universitas AKPRIND Indonesia atas pendampingannya kepada para petani.

“Terima kasih Akprind University telah mendampingi petani, supaya brambang (bawang merah) di Sleman kualitasnya lebih unggul,” ujarnya. 

Pojok Literasi Terpadu: Inisiatif HIMASTA Wujudkan Wisata Cerdas di Kelurahan Umbulmartani

0

Sebanyak 15 mahasiswa dari Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA) Fakultas Sains dan Teknologi Informasi Universitas AKPRIND Indonesia berhasil meraih hibah pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2024. Hibah tersebut akan digunakan untuk melaksanakan program berjudul “Pojok Literasi Terpadu untuk Mewujudkan Pengembangan Potensi Wisata Kalurahan Umbulmartani yang Cerdas dan Kreatif.”

Ketua Jurusan Statistika Drs. Yudi Setyawan, M.S., M.Sc., menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu program untuk membangun desa melalui penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam kepemimpinan, kerja sama tim, kepedulian sosial, berpikir kritis, kreativitas, penyelesaian masalah, komunikasi, kolaborasi, dan literasi teknologi informasi. 

“Yang paling penting, program ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Aktivitas pojok Cerdas Matematika (CERMAT)

Beberapa program yang telah dilaksanakan PPK Ormawa HIMASTA meliputi sosialisasi dan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Umbulmartani melalui lima pojok literasi, yaitu, Cerdas Matematika (CERMAT), Cerdas Kreasi (CERSI), Cerdas Marketing (CEMAR), Sehat Olahraga (SEOLAH), dan Cerdas TIK (CERDIK). Program tersebut juga mencakup koordinasi dan pelatihan media sosial.

Baca juga: Sosialisasi Proyek Perubahan LLDikti V DIY di Akprind University, Dorong Peningkatan Mutu & Akreditasi PTS di Yogyakarta
Baca juga: PPK Ormawa Humanika Berdayakan Warga Kelurahan Warungboto Melalui Program Lilin Aromatik dari Minyak Jelantah

Sosialisasi program bersama mitra juga telah dilaksanakan pada Kamis (20/6) lalu yang dihadiri oleh Lurah Umbulmartani, Dukuh, Ketua RT/RW, perwakilan pemuda dan ibu-ibu Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Kalurahan Umbulmartani, tidak hanya dalam meningkatkan literasi dan keterampilan masyarakat, tetapi juga dalam memajukan sektor pariwisata dan memperkuat identitas lokal. Melalui upaya ini, mahasiswa HIMASTA tidak hanya menerapkan ilmu yang mereka pelajari, tetapi juga berkontribusi secara langsung dalam pembangunan masyarakat dan pengembangan kawasan wisata. (Stat)

Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Akprind University

0

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Universitas AKPRIND Indonesia menyelenggarakan upacara bendera yang dihadiri oleh pengurus Yayasan Pembina Potensi Pembangunan (YPPP), jajaran Rektorat, seluruh dosen dan tenaga kependidikan, Wiramahakarta, Satuan Resimen Mahasiswa, dan perwakilan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan UKM. 

Pada upacara tersebut Wakil Rektor III Dr. Samuel Kristiyana, S.T., M.T., berperan sebagai inspektur upacara. Sedangkan, komandan upacara adalah perwakilan dari Resimen Mahasiswa (Menwa) dan pengibar bendera dari SMK N 1 Sanden.

Dalam pidatonya, Samuel membacakan sambutan dari Mendikbudristek, berisi ajakan untuk mengingat salah satu pelajaran dalam perjalanan bangsa dan negara Indonesia, yakni tidak akan ada kemerdekaan tanpa perjuangan yang dilakukan dengan gotong royong.

Wakil Rektor III Dr. Samuel Kristiyana, S.T., M.T., berperan sebagai inspektur upacara. Sedangkan, komandan upacara adalah perwakilan dari Resimen Mahasiswa (Menwa)

Menurutnya, para pelajar kini mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan potensinya dengan Kurikulum Merdeka yang sudah mulai diimplementasikan sebagai kurikulum nasional. Pendidikan guru penggerak yang berfokus dalam peningkatan kepemimpinan guru juga telah melahirkan ratusan ribu pendidik yang memiliki keberanian menciptakan perubahan dengan dukungan transformasi digital di Indonesia.

Baca juga: Sosialisasi Proyek Perubahan LLDikti V DIY di Akprind University, Dorong Peningkatan Akreditasi PTS di Yogyakarta
Baca juga: DRTPM Gandeng Akprind University Gelar Program Pendampingan Unggulan Berpotensi Kekayaan Intelektual

“Kita semua patut bangga, ini merupakan hasil dari perjuangan dan langkah yang berani. Gerakan Merdeka Belajar baru titik awal, masih jauh dari kata sempurna, kita belum sampai garis finish dan perjalanan ke depan tentunya masih akan ada banyak tantangan,” pungkasnya.

Pada akhir upacara, terdapat satu persembahan dari Wiramahakarta berupa pertunjukan tari dan flashmob bersama pasukan upacara. (Pub)

Sosialisasi Proyek Perubahan LLDikti V DIY di Akprind University, Dorong Peningkatan Mutu & Akreditasi PTS di Yogyakarta

0

Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) menerima kunjungan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (14/8) di Ruang Kerja Pimpinan Kampus I Balapan. Pertemuan tersebut membahas tentang Sosialisasi Proyek Perubahan di LLDikti V DIY dalam rangka Peningkatan Mutu dan Relevansi Perguruan Tinggi Swasta melalui Strategi Leapfrogging.

Agenda tersebut dihadiri oleh Ketua Yayasan Pembina Potensi Pembangunan (YPPP) Ir. Sagoro Wedy, M.M., Sekretaris YPPP Dwi Hastjarjani Kartika Kuswandari, S.Sos., Bendahara YPPP Erhanuddin Setya Wibawa, S.T., M.Sc., Anggota Pengawas YPPP Ir. Saiful Huda, M.T., M.E., Rektor Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., yang didampingi para Wakil Rektor. Sementara itu, LLDikti Wilayah V DIY dihadiri oleh Kepala Lembaga Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., beserta staf yang mendampingi.

Dalam paparannya, Prof. Setyabudi mengatakan bahwa LLDikti Wilayah V DIY baru-baru ini menggelar sosialisasi terkait proyek perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan relevansi PTS di DIY. Menurutnya memang sudah menjadi tugas pokok LLDikti Wilayah V untuk memfasilitasi peningkatan kualitas perguruan tinggi. 

“Saat ini, dari 100 PTS yang ada, hanya delapan yang telah meraih predikat Unggul. Ini berarti masih ada 92 PTS yang belum Unggul, dan menjadi pekerjaan rumah yang luar biasa bagi kita semua,” ujarnya. 

Sosialisasi Proyek Perubahan LLDikti Wilayah V DIY melalui Strategi Leapfrogging.

Menurutnya, salah satu faktor mengapa banyak PTS yang belum mendapat akreditasi Unggul yakni terdapat beberapa indikator yang dinilai kurang oleh asesor. Sebanyak 90% dari penilaian akreditasi didasarkan pada output dan outcome, termasuk kualitas penelitian, laporan penelitian dosen dan mahasiswa, serta rekognisi internasional seperti jumlah artikel dan paten.

“nah ini jadi catatan-catatan kita bahwa rata-rata memang kualitas mutu sekarang ini dalam koridor luaran atau capaian, melihat hasil luaran pembelajaran riset PKM, itu biasanya alasannya karena sumber daya,” katanya.

Dalam mengatasi hal tersebut, LLDikti Wilayah V DIY menyiapkan proyek perubahan dalam rangka “Peningkatan Mutu melalui Strategi Leapfrogging di Perguruan Tinggi Swasta”. Proyek tersebut berfokus pada pemanfaatan sumber daya bersama antar PTS, dengan harapan dapat menciptakan lompatan besar dalam kualitas pendidikan. 

Baca juga: Audiensi Akprind University dan Trilogika Edutama Guna Pengembangan Pelatihan & Sertifikasi Kompetensi
Baca juga: Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik dan Non-Organik di Kelurahan Warungboto oleh PPK Ormawa Humanika

“Kami mengajak PTS di DIY mari kita coba identifikasikan resources yang kita punya dan di-share, Dari kebutuhan masing-masing Prodi mereka, bisa saling melihat target luaran riset seperti apa. Dengan keberdayaan laboratorium yg mendukung riset itu harapannya riset kita akan jauh lebih baik lagi. Harapannya dengan seperti ini maka kita akan bisa melakukan Leapfrogging atau lompatan-lompatan,” ujarnya.

Senada dengan Prof. Setyabudi, Ketua PPP, Sagoro Wedy menyambut baik sosialisasi LLDikti Wilayah V DIY. Ia mengharapkan kepada LLDikti V DIY untuk selalu mengingatkan kesadaran kampus untuk melangkah lebih maju. “karena bagaimanapun kita tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada bimbingan dari pihak LLDikti,” pungkasnya.

PPK Ormawa Humanika Berdayakan Warga Kelurahan Warungboto Melalui Program Lilin Aromatik dari Minyak Jelantah

0

Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Humanika Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) memberikan pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromatik yang ramah lingkungan dan memiliki nilai jual tinggi. Program tersebut tidak hanya menjawab tantangan pencemaran lingkungan tetapi juga mendorong warga untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan mereka. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kelurahan Warungboto pada Kamis (8/8).

Penggunaan minyak jelantah secara berulang masih menjadi praktik umum di banyak rumah tangga. Setelah minyak ini tidak lagi bisa digunakan, seringkali minyak tersebut dibuang begitu saja ke saluran air atau tanah. Akibatnya, minyak jelantah menyumbat saluran air, merusak kualitas tanah, dan mencemari sungai serta lautan. Menyadari hal ini, PPK Ormawa Humanika hadir dengan solusi kreatif dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat dan aman untuk lingkungan, yaitu lilin aromatik.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta diberikan pemahaman tentang dampak buruk minyak jelantah terhadap lingkungan, termasuk bagaimana minyak yang dibuang ke saluran air dapat membentuk fatberg (gumpalan besar dari campuran sampah dan minyak) yang menyumbat pipa-pipa bawah tanah. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan konsep daur ulang yang inovatif, yakni mengubah minyak yang sudah tidak terpakai menjadi lilin yang wangi dan estetik.

PPK Ormawa Humanika Universitas AKPRIND Indonesia memberikan pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromatik keapda warga di Kalurahan Warungboto.

Warga diajak untuk mempraktikkan proses pembuatan lilin aromatik secara langsung. Proses tersebut melibatkan beberapa tahap, mulai dari pemurnian minyak jelantah dengan cara merendam dalam arang untuk menghilangkan bau, hingga pencampuran minyak dengan bahan-bahan seperti stearic acid atau palmwax, pewarna, dan minyak pewangi.

Setelah campuran siap, minyak dihangatkan dan dicetak menjadi lilin menggunakan cetakan lilin sederhana. Sumbu lilin dipasang, dan hasil akhirnya adalah lilin aromatik yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari atau bahkan dijual. Produk lilin aromatik ini sangat diminati karena selain estetis dan wangi juga memiliki dampak lingkungan yang minim.

Tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, program itu juga dirancang untuk membantu warga menciptakan peluang bisnis baru. Para peserta pelatihan didorong untuk melihat potensi dari usaha pembuatan lilin ini sebagai salah satu sumber pendapatan tambahan. Dalam era digital saat ini, warga juga diajak untuk memanfaatkan platform e-commerce guna memasarkan produk lilin mereka secara lebih luas.

Hasil pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromatik yang ramah lingkungan dan memiliki nilai jual tinggi.

“Lilin aromatik ini bukan hanya sekadar solusi ramah lingkungan, tetapi juga menjadi peluang bisnis yang sangat potensial. Dengan bahan yang mudah didapat dan proses yang tidak rumit, masyarakat bisa menghasilkan produk bernilai jual tinggi,” ujar salah satu instruktur dari tim PPK Ormawa Humanika.

Program itu disambut hangat oleh warga Kelurahan Warungboto. Salah seorang peserta, Ibu Sari, mengatakan bahwa program tersebut memberinya wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga. “Selama ini, saya tidak pernah berpikir minyak bekas goreng bisa diolah lagi menjadi sesuatu yang berguna. Sekarang saya bahkan berencana untuk memulai usaha kecil-kecilan dari lilin ini,” tuturnya.

Baca juga: Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik dan Non-Organik di Kelurahan Warungboto oleh PPK Ormawa Humanika
Baca juga: Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Akprind University

Dengan dilaksanakannya program tersebut, PPK Ormawa Humanika berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan limbah secara bijaksana. Selain itu, harapannya dapat membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Melalui program-program seperti ini, Kelurahan Warungboto diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi masyarakat lokal melalui inovasi yang sederhana namun berdampak besar. PPK Ormawa Humanika berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program serupa yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan sekaligus mendorong perekonomian masyarakat. (Inf)

Audiensi Trilogika Edutama di Akprind University: Kerjasama Pengembangan Unit Usaha, Pelatihan, & Sertifikasi Kompetensi

0

Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) menerima kunjungan audiensi dari Trilogika Edutama pada Selasa (6/8). Pertemuan dilaksanakan di Ruang Kerja Pimpinan Kampus I, dalam rangka audiensi terkait pengembangan unit usaha dan kegiatan pelatihan, serta sertifikasi kompetensi.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Rektor Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., Wakil Rektor II Catur Iswahyudi, S.Kom., S.E., M.Cs. MTA., dan Direktur Direktorat Inovasi, Inkubasi Bisnis, dan Kerjasama (Dl2BK) Dr. Syafriyudin, S.T., M.T., dan Direktur Akprind Technopark (DAT) Sementara itu, Trilogika Edutama diwakili oleh Founder Hazwan Iskandar Jaya, S.P., Direktur Fawwaz Chaidir, beserta staf yang mendampingi.

Dalam sambutannya, Edhy menyampaikan bahwa dosen Akprind University sudah banyak yang memiliki sertifikat kompetensi dalam berbagai bidang, dan memiliki kepakaran yang telah diimplementasikan di masyarakat dan industri. Selain itu, hasil-hasil luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan para dosen juga sudah banyak yang diterapkan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Menurutnya hasil penelitian dan PkM tersebut perlu diwadahi dan diberdayakan agar memberi dampak yang lebih luas.

Universitas AKPRIND Indonesia menerima kunjungan audiensi dari Trilogika Edutama pada Selasa (6/8) dalam rangka pengembangan unit usaha, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi.

Edhy juga memaparkan bahwa Akprind University akan segera membentuk unit usaha di lingkungan kampus. “sehari yang lalu kita sudah diskusi dan sepakat untuk segera membentuk unit usaha, untuk layanan pelatihan & sertifikasi sekaligus mewadahi kegiatan kepakaran dosen dan penerapan teknologi hasil-hasil penelitian dan PkM dosen dan mahasiswa. Luaran kegiatan penelitian dan PkM dosen diharapkan berupa inovasi dan teknologi yang betul-betul bisa diterapkan dan diperlukan oleh masyarakat, baik industri maupun masyarakat umum,” ujarnya.

Selain itu, Rektor berharap dengan adanya kerja sama dengan Trilogika Edutama, dapat mengakselerasi pengembangan unit usaha baru yang akan dibentuk di Universitas AKPRIND Indonesia. Salah satu wujud kerja sama yang bisa dilaksanakan seperti penyelenggaraan pelatihan yang melibatkan instruktur dari dosen Akprind University, kuliah umum, gathering, dan lainnya.

Sementara itu, Hazwan menyampaikan terkait dengan pengembangan unit usaha, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi, menurutnya, setiap perguruan tinggi seharusnya memiliki side business yang mendukung upaya pengembangan kompetensi. “karena kan lembaga perguruan tinggi itu lulusannya adalah SDM yang nanti akan dipergunakan oleh pihak-pihak lain baik itu industri maupun pemerintahan, maka kompetensinya harus relevan” katanya.

Baca juga: Training of Trainer Calon Pengajar Kolah Banyu oleh Tim PPK Ormawa BEM Akprind University
Baca juga: Audiensi Akprind University dan FKIJK DIY: Dorong Literasi Keuangan dan Eduwisata

Selain itu, Hazwan juga menekankan pentingnya dalam menghadapi isu strategis dalam dunia ketenagakerjaan saat ini. Ia menyebutkan terdapat empat isu utama yang menjadi perhatian, salah satunya kondisi eksisting ketenagakerjaan. “kondisi eksisting ini link and match-nya masih belum padu, nah ini kemudian oleh pemerintah dibentuk Tim Koordinasi Nasional Vokasi dan turunannya di bawah itu ada Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) yang dibentuk oleh gubernur dan bupati/walikota,” ujarnya.

Isu kedua yang disampaikan, tentang bonus demografi yang sedang dihadapi Indonesia. Hal tersebut masih menjadi target utama di perguruan tinggi agar generasi muda emas tersebut kedepannya tidak menjadi generasi cemas. Selain itu, isu lainnya yakni industry 4.0 dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurutnya, otomatisasi, perubahan perilaku, dan penggunaan teknologi yang semakin berkembang menjadi tantangan tiap perguruan tinggi. 

“Perguruan tinggi diharapkan mampu menyesuaikan kurikulumnya agar lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan mampu bersaing di ranah MEA,” pungkasnya. (Pub)

Training of Trainer Calon Pengajar Kolah Banyu oleh Tim PPK Ormawa BEM Akprind University

0

Akprind University melalui Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) terus membuktikan komitmennya untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan di perkuliahan untuk diabdikan di masyarakat. Melalui Hibah Kompetisi PPK Ormawa 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Tim PPK Ormawa BEM berhasil lolos seleksi akhir subproposal dan meraih pendanaan.

Program besar yang diusung Tim PPK Ormawa BEM yang diketuai oleh Alan Primayoga dari Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan bersama 14 anggota yang berasal dari Prodi Teknik Kimia, Teknik Industri, Informatika, Rekayasa Sistem Komputer, Statistika, dan Bisnis Digital adalah “Rintisan Sekolah Sampah Bantala Abyudaya sebagai Inovasi Mitigasi dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di Kalurahan Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo, DIY“”

Salah satu program kerja PPK Ormawa BEM untuk mendukung kesiapan Sekolah Sampah Bantala Abyudaya (Kolah Banyu) adalah menyiapkan tenaga pengajar melalui kegiatan Training of Trainer (ToT). ToT untuk calon pengajar Kolah Banyu diselenggarakan pada Sabtu-Minggu (3-4/8) di Pendhopo Bantala Abyudaya dan Limasan Omah Dhuawar.

Acara tersebut dihadiri oleh Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa BEM Dr. Emy Setyaningsih, S.Si., M.Kom., perwakilan dari Kalurahan Sendangsari, Dukuh Padukuhan Kroco, Ketua Program Kampung Iklim (Proklim), Ketua dan pengurus Kolah Banyu, serta perwakilan dari 31 Bank Sampah Unit  (BSU) Kulon Progo yang dibawah binaan Bank Sampah Induk (BSI) Dhuawar Sejahtera.

Kegiatan Tim PPK Ormawa BEM Akprind University untuk mendukung kesiapan Sekolah Sampah Bantala Abyudaya (Kolah Banyu).

Perwakilan dari 31 BSU tersebut yang nantinya akan menjadi pengajar di Kolah Banyu. Tim PPK Ormawa BEM juga menggandeng Mahasiswa Sub Unit 3 KKN-PPM UGM Unit YO-110 2024 sebagai volunteer pada kegiatan ini. 

Kegiatan ToT tersebut bertujuan untuk membekali calon pengajar Kolah Banyu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mengelola dan mengajar di Sekolah Sampah. Program ini diharapkan dapat menciptakan pengajar yang kompeten dan mampu menyampaikan materi pengelolaan sampah dengan efektif kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Slamet Supriyono selaku Ketua Sekolah Sampah Bantala Abyudaya ungkapkan rasa terima kasih atas antusiasme dan partisipasi dari semua peserta. “Dengan adanya Training of Trainer ini, kami berharap dapat menciptakan pengajar yang tidak hanya kompeten, tetapi juga inspiratif dalam menyebarkan semangat pengelolaan sampah dan pendidikan lingkungan khususnya di Sekolah Sampah Bantala Abyudaya.” ujarnya.

Baca juga: PPK Ormawa BEM Akprind University Sukses Menginisiasi Pembentukan Rintisan Sekolah Sampah Pertama di Kulon Progo
Baca juga: Adaptasi Perubahan Iklim, PPK Ormawa BEM Akprind University Gelar Sosialisasi Sekolah Sampah di Kulon Progo

Sementara itu, Sugiyanto Perwakilan dari Kalurahan Sendangsari juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut dan menekankan pentingnya peran pengajar dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat. “Inisiatif ini sangat penting dalam upaya kita menjaga lingkungan. Pendidikan adalah kunci, dan melalui pelatihan ini, kita membekali para pengajar dengan pengetahuan yang dapat mereka sebarkan kepada masyarakat.” katanya.

Dengan selesainya kegiatan ToT, Kolah Banyu siap untuk melangkah ke tahap berikutnya dalam implementasi Sekolah Sampah, bekerja sama dengan para pengajar terlatih untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kesadaran dan pendidikan lingkungan. (Emy)

Open chat
Hello 👋
Can we help you?