Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) menerima kunjungan dari Bank Muamalat cabang Yogyakarta dalam agenda penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) yang diselenggarakan di Ruang Kerja Pimpinan, Kampus I Balapan pada Rabu (24/7).
Agenda tersebut dihadiri oleh Rektor Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., Wakil Rektor II Catur Iswahyudi, S.Kom., S.E., M.Cs. MTA., Wakil Rektor III Dr. Samuel Kristiyana, S.T., M.T., Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Dr. Suwanto Raharjo, S.Si., M.Kom., Kepala Bagian Kerja Sama dan Urusan Internasional Dr. Muchlis, S.P., M.Sc., Direktur Direktorat Inovasi, Inkubasi Bisnis, dan Kerjasama (Dl2BK) Dr. Syafriyudin, S.T., M.T., beserta jajarannya. Sementara itu, dari Bank Muamalat dihadiri oleh Branch Manager PT Bank Muamalat Indonesia yakni Evia Lutvita Sarie, beserta staf yang mendampingi.
Dalam sambutannya, Edhy menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan dari Bank Muamalat. Ia berharap kunjungan tersebut dapat menjadi awal perjalanan silaturahmi yang erat bersama Akprind University. Salah satu topik yang dibahas yakni memperkenalkan digitalisasi ekosistem keuangan di lingkungan kampus.
Selain itu, terdapat kebutuhan untuk mengembangkan sistem pembayaran digital yang mencakup pembayaran studi mahasiswa. “yang berikutnya adalah literasi terkait keuangan,” ujarnya.
Edhy juga menambahkan terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ia berharap kerja tersebut dapat membuka peluang untuk mahasiswa dapat melaksanakaan magang industri di PT Bank Muamalat Indonesia.
Baca juga: Prodi Informatika Akprind University Gelar Workshop Penyusunan RPS Berbasis OBE
Baca juga : Penandatangan Kontrak Penelitian dan PkM Sumber Dana DRTPM Kemdikbud Ristek Tahun 2024
Sementara itu, Lutvita menyampaikan bahwa Bank Muamalat baru-baru ini mendapat penghargaan sebagai salah satu bank dengan sistem atau teknologi terbaik. Terkait tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR), PT Bank Muamalat Indonesia telah menyalurkan 1.500 beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini.
Terkait Information Technology (IT), Lutvita menjelaskan bahwa pihaknya bersedia untuk memenuhi kebutuhan atau sebagai support sistem di Akprind University. “kita bisa bantu karena di Jogja sendiri di beberapa kampus terdapat kantor kami dan sudah pakai sistem amanat,” ujarnya. (Pub)
){kind=link}