Pengabdian Masyarakat: IST AKPRIND Dorong Dosen Berkontribusi pada Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi

0
141

Para dosen di Institut Sains & Teknologi AKPRIND berkumpul di ruang sidang utama untuk mengikuti Workshop Penyusunan Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Rabu dan Kamis (10-11/1). Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Rektor Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., Kepala LPPM Prof. Dr. Ir. Sudarsono, M.T., serta Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S., dan  Prof. Dr. med. vet. drh. R. Wisnu Nurcahyo sebagai narasumber.

Materi pertama disampaikan oleh Prof. Okid, mengenai Program Dana Padanan (PDP) 2024. PDP merupakan kebijakan Mahasiswa Berprestasi Kemendikbud (MBKM) yang bertujuan membangun ekosistem peningkatan mutu pendidikan tinggi. Ada dua skema utama dalam PDP, yakni Skema A untuk hilirisasi inovasi hasil riset dan Skema B untuk pemberdayaan masyarakat atau efisiensi tata kelola pemerintahan.

Namun, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seperti kesalahan dalam pemilihan skema dan kesulitan menerjemahkan luaran riset, terutama pada bidang non saintek, serta perlunya pengembangan program rekacipta lebih dari satu tahun untuk mencapai luaran sesuai panduan.

Sementara itu, Prof. Wisnu menyajikan materi kedua tentang Pengabdian kepada Masyarakat. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam Pengabdian kepada Masyarakat, terdapat 5 prioritas riset, yaitu Green Economy, Blue Economy, Ekonomi Digital, Pariwisata, dan Kemandirian Kesehatan. Prof. Wisnu juga menguraikan 3 Skema Pengabdian Masyarakat, yakni Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM), Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan (PBK), dan Pemberdayaan Berbasis Wilayah (PBW).

Ia menyoroti beberapa alasan penolakan proposal, seperti ketidak pelibatan mahasiswa, ketidaksesuaian dengan panduan Pengabdian Masyarakat, dan ketidakrasionalan anggaran. Selain itu, Prof. Wisnu membahas program Kosabangsa yang menjadi jembatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat, khususnya di wilayah tertinggal dan prioritas kemiskinan ekstrem.

Workshop tersebut memberikan wawasan mendalam tentang penyusunan proposal penelitian dan pengabdian masyarakat, serta menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan mitra untuk mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para dosen diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan ini dalam menyusun proposal yang berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat. (humas)